Kamis, Januari 28, 2010

Pernahkah Anda Merasa Bosan ?

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia. Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca.


Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas. Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.

Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya. Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja.

Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.

Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam. Lelaki miskin itu melanjutkan ‘permainannya’ memungut dan membuang batu. Ia kini lupa apa yang sedang dicarinya.

====================

Teman, pernahkah kita merasakan kalau hidup ini hanyalah suatu rentetan perulangan yang membosankan? Pernahkah kita merasa bosan dengan aktifitas hidup kita?

Kalau ada di antara Anda yang merasakan demikian, dengarkanlah nasehat ini : “Bila hidup ini cuman suatu rentetan perulangan yang membosankan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menemukan nilai baru di balik setiap peristiwa hidup.”

Artinya, jangan melihat aktifitas yang kita lakukan ini sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas, karena jika kita menganggap demikian, maka aktifitas kita akan amat sangat membosankan !!

Cobalah maknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, mungkin Anda akan menemukan suatu yang baru, sesuatu yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya, “Setiap hari merupakan hadiah baru yang menyimpan sejuta arti.”


Ref : http://www.conectique.com/

»»  SAKWISE

Selasa, Januari 26, 2010

Keajaiban Sebuah Apel

Apel sejak dulu terkenal sebagai buah yang kaya gizi. Bahkan ada pepatah yang mengatakan "An apple a day, keep the doctor away!". Pepatah itu memang tidak berlebihan. Studi terbaru menemukan komponen dalam buah apel yakni pektin yang mampu meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.

Ahli mikrobiologi dari University of Denmark's National Food Institute menguji efek konsumsi apel dengan memberi makan tikus percobaan dengan buah apel, baik dimakan langsung atau dalam bentuk jus.

Para ahli kemudian meneliti bakteri dalam usus tikus-tikus itu. Ternyata jumlah bakteri baik dalam usus mereka meningkat. Bakteri baik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna tapi juga mengurangi risiko beberapa penyakit. Demikian menurut studi yang dimuat dalam jurnal BMC Microbiology.

Zat bernama pektin ini juga dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh kita. Selain itu, sebuah apel mengandung sekitar 8 mg vitamin C.

Selain dalam usus, khasiat apel juga bisa kita temui dalam gigi. Saat kita makan apel, rasa dari apel itu akan merangsang kelenjar ludah kita untuk memproduksi ludah lebih banyak yang bisa 'mencuci' gigi dari bakteri.

Di musim hujan yang rawan penyakit flu seperti sekarang, apel juga bisa kita andalkan. Di dalam apel terkandung zat yang dinamakan quercetin, sebuah zat yang dapat menghancurkan virus influenza ketika tubuh sedang tidak fit. Selain apel, zat pelawan virus flu ini juga terdapat dalam bawang merah, brokoli, dan teh.

Ref : http://kesehatan.kompas.com/

»»  SAKWISE

Studi Terbaru: Perempuan Cantik Gampang Marah, Kok Bisa?

Siapa yang tidak suka berdekatan dengan perempuan berwajah cantik, apalagi kalau hatinya baik. Sayangnya menurut sebuah studi, wanita-wanita berparas menarik umumnya gampang tersulut emosinya.

Para peneliti dari University of California, Amerika Serikat, belum lama ini mencoba mengukur temperamen dan bagaimana 156 mahasiswa yang menjadi responden menghadapi konflik. Ternyata, para responden yang merasa dirinya cantik mengaku cenderung lebih mudah marah ketika berselisih paham dibanding dengan mereka yang merasa tampangnya pas-pasan.

Para perempuan berparas cantik ini juga diketahui memiliki ekspektasi yang tinggi pada apa yang seharusnya mereka dapatkan. Para peneliti menilai, perilaku mudah marah ini mungkin merupakan strategi yang jitu karena sebagian besar responden mampu menyelesaikan konflik sesuai dengan keinginannya.

Para peneliti meyakini hasil studi ini menguatkan teori evolusi, (survival of the fittest), yakni siapa yang kuat dia yang bertahan. Pada pria, perilaku ini juga muncul, namun pada mereka yang memiliki fisik kuat, bukan wajah tampan.

Karena jumlah responden yang sedikit, para ahli mengingatkan bahwa hasil studi ini tidak bisa dipakai sebagai ukuran untuk populasi pada umumnya. Jadi, tak semua wanita berparas cantik itu mudah marah.

Ref : http://kesehatan.kompas.com/

»»  SAKWISE

Tangkal Flu dengan Brokoli

Daripada mengonsumsi suplemen untuk menangkal flu, lebih baik Anda perbanyak konsumsi brokoli. Sejak dulu brokoli sudah menjadi makanan andalan. Bangsawan Romawi sering mengonsumsinya untuk daya tahan tubuh.

Sayuran hijau ini sangat efektif untuk meningkatkan imunitas tubuh dan bisa mengurangi risiko kanker. Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Johns Hopkins University, menemukan bahwa senyawa yang terkandung dalam brokoli tidak hanya bisa mencegah timbulnya sel kanker tetapi juga menghambat perkembangan sel tumor hingga 60 persen.


Kandungan vitamin C dan kalsium pada brokoli sangat tinggi. Seikat brokoli mengandung 118 ml kalsium. Selain itu kandungan beta karotennya yang tinggi, bisa berfungsi untuk membuang racun dalam tubuh. Ada banyak cara untuk mengolah brokoli menjadi makanan lezat, berikut lima caranya :


- Jadikan campuran saus pasta.

Cuci bersih brokoli, kukus hingga lunak dan buatlah pure. Kemudian, campur pure brokoli dengan bahan-bahan saus pasta. Antara lain bawang putih, bawang bombay, tomat, dan saus samabl. Olahan brokoli saus pasta cocok bagi Anda tidak terlalu suka brokoli.


- Rebus

Ada resep kuno romawi tentang bagaiman mengolah brokoli. Caranya adalah dengan merebus brokoli, tetapi jangan sampai terlalu lembek. Kemudian potong-potong dan campur dengan anggur merah, minyak zaitun, ketumbar, jintan dan irisan bawang merah.


Ref : http://id.news.yahoo.com/viva/

»»  SAKWISE

Sabtu, Januari 23, 2010

Mendengkur, Tak Seremeh yang Dikira

Salah satu gangguan tidur yang kerap dianggap sepele adalah mendengkur, yakni suara getaran saat tidur ketika bernapas lantaran ada sumbatan pada sebagian saluran napas atas. Hal ini biasanya disebabkan getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga bagian tengah faring.

Diperkirakan 20 persen pria berusia 30-35 tahun mendengkur setiap kali tidur dan pada usia 60 tahun, angka ini mencapai lebih dari 50 persen. Menurut David Fairbanks, M.D, profesor otolaringologi di George Washington University School of Medicine, tonsil yang membesar dan membran tenggorokan yang mulai kendur dan melebar juga bisa jadi penyebab datangnya suara yang mengganggu ketenangan tidur orang lain ini.

Pada umumnya, mendengkur tidak mengundang risiko kesehatan bagi pendengkur tingkat ringan sampai sedang. Tetapi dengkur yang luar biasa keras dapat menghadapkan Anda pada beberapa masalah medis yang serius, salah satunya adalah obstructive sleep apnea (OSA/terhentinya napas saat tidur).

Kejadian OSA terjadi karena jalan napas tersumbat total sehingga penderita tidak bisa bernapas. Agak lama kemudian barulah bisa bernapas lagi. Kejadian seperti ini bisa terjadi beberapa ratus kali dalam semalam dan menurunkan kadar oksigen dalam darah sampai di bawah normal. "Ini akan membuat jantung Anda bekerja keras sehingga pasien tidak bisa tidur nyenyak," kata Fairbanks.

Pendengkur yang mengalami OSA biasanya akan sering mengantuk di siang hari, bahkan bisa terlelap saat mengemudikan kendaraan. Selain itu, ia juga menjadi pemurung, pemarah, sulit berpikir dan sulit mengingat sesuatu.

Kurangnya oksigen dalam darah dan jantung yang dipaksa bekerja keras juga akan mengundang masalah kardiovaskular yang biasanya dikaitkan dengan usia lanjut, seperti hipertensi, gagal jantung, stroke, gangguan irama jantung, dan sebagainya.

Ref : http://kesehatan.kompas.com/

»»  SAKWISE

Berlari Dapat Meningkatkan Daya Ingat

Ingin memiliki daya ingat yang lebih kuat? Mulai sekarang rutinlah berlari di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Tidak hanya menyehatkan jantung, berlari juga memberikan manfaat lain yang tak kalah pentingnya, yaitu menjaga kesehatan fungsi otak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cambridge University, berlari dinilai dapat membantu meningkatkan kekuatan otak dan mengatasi penurunan fungsi memori. Dengan rutin berolahraga lari maka dapat membantu pertumbuhan ratusan ribu sel-sel otak baru yang berhubungan dengan memori otak.


"Kita tahu bahwa olahraga baik bagi kesehatan fungsi otak, tapi penelitian ini menunjukan kita efek dari mekanisme tersebut," kata Timothy Bussey, seorang neuroscientist dan peneliti senior di Cambridge University.


Menurut hasil studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, olah raga ini dapat meningkatkan kemampuan untuk mengingat, suatu keterampilan yang sangat penting dalam proses belajar dan penyelesaian tugas-tugas kognitif lainnya. Ini bisa mengarah pada cara baru yang berpotensi untuk mengurangi pikun pada orang-orang lanjut usia.

Penelitian yang diprakarsai oleh
US National Institute on Ageing, Maryland ini, menggunakan tikus sebagai percobaan. Tikus-tikus dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diuji dengan berlari di sebuah lintasan lari berbentuk bola, rata-rata 24 km per hari. Sementara kelompok kedua diformasikan tidak melakukan aktivitas lari. Selama sesi latihan, mereka ditempatkan di depan layar komputer dimana pada sisi kanan dan kiri tikus diletakan dua kotak yang sama persis.

Menurut penelitian, jika mereka menyenggol kotak di sebelah kiri dengan hidung mereka, mereka akan menerima hadiah pelet gula. Jika mereka menyenggol kotak di sebelah kanan, mereka tidak mendapatkan makanan. Mereka kemudian mengalami uji memori di mana semakin mereka menyenggol kotak persegi yang benar, semakin baik nilai mereka. Hasilnya, pada kelompok tikus yang berlari, selama uji memori nilai mereka hampir dua kali lebih tinggi dibanding dengan kelompok yang tidak berlari.


Ref : http://www.conectique.com/


»»  SAKWISE

ASI Kurangi Risiko Masalah Mental Anak

Anjuran untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif memang hanya sampai enam bulan. Tetapi, bagi para ibu yang memiliki produksi ASI berlebih, upayakan tetap memberikannya pada buah hati. Sebab, menyusui selama lebih dari enam bulan bisa mengurangi risiko masalah kesehatan mental pada anak di kemudian hari.

Menurut penelitian yang dipublikasi dalam The Journal of Pediatrics, anak yang diberikan ASI lebih dari enam bulan, memiliki risiko terkena masalah mental lebih kecil. Para peneliti yakin, nutrisi yang terkandung pada air susu ibu memiliki efek jangka panjang terhadap perkembangan otak dan mental anak.

Penelitian ini dilakukan pada 2.000 anak yang tinggal di bagian barat Australia. Para peneliti melihat catatan medis anak-anak tersebut untuk kemudian dianalisa.

Dari analisa catatan medis diketahui, hampir setengah dari 2.000 anak diberikan ASI selama lebih dari enam bulan. Sedangkan, sebanyak 38 persen diberikan ASI kurang dari enam bulan, dan selebihnya tidak diberikan ASI. Hasilnya, mereka yang mendapat asupan ASI lebih dari enam bulan tidak rentan terhadap masalah mental.

"Air susu ibu memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan mental anak dan saat ia beranjak dewasa," kata Profesor Wendy Oddy, seperti dikutip dari Daily Mail. "Banyak penelitian yang membuktikan manfaat ASI. Penelitian ini untuk menunjukkan bahwa manfaat ASI akan lebih maksimal jika diberikan selama lebih dari enam bulan."

Masalah mental pada anak biasanya sudah mulai terlihat pada usia 2, 5, 8, 10 dan 14 tahun. Untuk langkah pencegahan masalah mental yang paling mudah adalah memberikan buah hati Anda ASI lebih dari enam bulan.


Sumber : http://id.news.yahoo.com/


»»  SAKWISE
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...