Jumat, April 24, 2009

Wanita Adalah Makhluk Yang Tangguh

Wanita adalah sosok yang amat sering dijadikan sorotan dalam setiap sudut kehidupan. Dandanannya, pakaiannya, tingkah laku, sampai ke gerak tubuhnya. Nah, belum lagi akhir-akhir ini dimana gerakan feminimisme semakin di koar-koarkan. So makin banyak wanita yang "kebelet" pengen "dipublikasikan". Sebenarnya paham nggak sih dengan hakikat seorang wanita???

Selama ini tokoh-tokoh feminimisme mengajukan tuntutan yang buanyaaak banget, tapi intinya *****a satu, meminta persamaan hak dan kewajiban seperti pria. Pantas nggak sih sebenarnya???

Secara fisik dan mental tak dapat dipungkiri, wanita dan pria memang sangat berbeda. Hal itu juga yang menyebabkan tugas, hak dan kewajiban kedua Makhluk Allah ini berbeda. Setiap yang diciptakan Allah selalu memiliki keistimewaan sendiri. Pria yang memiliki fisik jauh lebih kuat dari wanita, dapat menjadi pelindung, yang menjaga kehormatan seorang wanita. Dia pun dapat mencari nafkah untuk keluarganya, serta berperang untuk menegakkan panji-panji agama Allah.

Dan wanita? dengan kelembutan hati yang Allah karuniakan padanya, ia dapat memacu semangat suaminya, anak lelakinya, atau ayahnya, yang sedang bertempur. Dia pula yang menjaga rumah tangga dan kehormatan suaminya. Dari rahimnyalah terlahir mujahid-mujahid yang bahkan setingkat Abu Bakar Siddiq. Ditangannya pula terdidik pemimpin-pemimpin yang tangguh seperti Umar Bin Abdul Aziz.

Wanita adalah makhluk Allah yang sangat tangguh. Ingatlah hadits Rasulullah yang artinya, "wanita adalah tiang negara, apabila dalam sebuah negara wanitanya baik, maka jayalah ia, namun apabila wanita di dalamnya buruk, maka hancurlah negara itu". Ketangguhan seorang wanita telah dikatakan Rasulullah, bahkan Allah pun mengatakannya dalam Al-Qur’an, memuliakan kedudukan seorang ibu, yang juga seorang wanita. Masih kurang kah semua itu??? Sehingga masih ingin disamakan dengan pria. Tidak saudariku, semua itu lebih dari cukup. Bukankah tak ada yang paling mulia, selain mulia dihadapan Allah dan RasulNya?

Tahukah engkau saudariku??? Bahwa dengan meminta persamaan dengan kaum Adam berarti engkau telah menghina kodratmu sendiri. Kenapa? Karena dengan meminta persamaan itu, berarti engkau memandang rendah status yang kini engkau jalani sebagai seorang wanita. Engkau memandang hina tugas dan kewajibanmu, sehingga engkau merasa semua itu tak pantas dijalani. Padahal tugasmu itu sangat berat, tugas yang belum tentu, atau bahkan tak akan pernah bisa diemban oleh pria.

Berbedanya wanita dan pria tidak mengidentifikasikan, kalau pria lebih mulia ketimbang wanita. Ingatlah firman Allah dalam Al-Qur’an yang menyatakan semua manusia kedudukannya sama disisi Allah, yang membedakannya hanyalah ketaqwaan kepada Allah.

Lihatlah keadaan yang selama ini terjadi, sekian banyak wanita yang meminta kebebasan meninggalkan rumah tangganya untuk mencari ketenaran diluar rumah. Berkali-kali lipat itu pula, semakin tercipta generasi-generasi yang kurang kasih sayang dan kelembutan seorang ibu. Akibatnya narkoba merajalela, tawuran disana-sini, pergaulan bebas, tindak kriminal di kalangan remaja seakan telah menjadi menu kita sehari-hari. Itukah wujud keperkasaan seorang wanita???

Ketika ia sukses menjadi wanita karir, rumah tangganya berantakan. Anak lelakinya terbaring lemah di rumah sakit karena tawuran, sedang anak perempuannya menjadi korban pergaulan bebas. Itulah wujud lemahnya seorang wanita dalam menolak nafsu dunia.

Yakinlah saudariku wanita adalah makhluk Allah yang tangguh. Karena itu, dia diberi amanah untuk melahirkan, mendidik, membesarkan, dan mencintai calon-calon penegak bendera agama Allah di muka bumi ini. Dan tugasmu itu amat mulia, jauh lebih mulia dari apa yang ada di muka bumi ini. Karena itu jangan pernah merasa hina tinggal di rumah, wanita adalah ratu dalam rumah tangganya dan insya Allah ratu di surga Allah. Jalani kodrat yang Allah berikan dengan ikhlas atas dasar cinta kepadaNya, sesungguhnya hanya Allah yang akan membalas keikhlasanmu, sebab terlalu besar untuk dibayar oleh dunia.

Sumber : http://niex.blogsome.com/

2 komentar:

  1. subhanallah.....betapa mulia nya peran seorang wanita dalam kehidupan rumah tangga.....sayang gowzul fikri yg telah dilancarkan oleh musuh2 allah membuat sedikit sekali para muslimah yang menyadari akan pentingnya peran mereka sebagai pengatur rmh tangga dan pendidik utama anak2 nya....hilang nya generasi unggulan terjadi karna hilang nya semangat para wanita untuk mendidik anak2 nya dgn pondasi iman dn keikhlasan.....semoga kita semua selalu mendapat bimbingan Allah SWT agar bs iklas menjalani peran kita sesuai tutuntunan yg di ajarkan rosul SAW....AMIIIIN

    BalasHapus
  2. Aku setuju dengan pendapat anda yang juga didasari oleh hakikat yang terdapat dalam agama Islam yang kita junjung.. Namun bagaimana halnya dengan wanita yang selama hidupnya selalu mengabdi kepada suami dan anak2nya dengan sangat baik dan mulia,,tapi mendapat perlakuan kasar dengan kekerasan yang hampir membuatnya meninggal? Itupun selalu dia tutupi selama bertahun-tahun dari keluarganya,,hanya ingin menunjukan bahwa dia berdampingan dengan suami yang baik di depan semua orang juga agar suaminya bisa tetap dihargai. Hingga akhirnya karena kondisi yang memilukan sampai akhirnya diketahui keluarga dan orang2,,dia memutuskan bercerai sebagai jalan keluar. Karena suaminya marah,,dengan dikabulkankannya gugatan cerai istrinya oleh pengadilan, karena berdasarkan fakta dan bukti yang sangat jelas dan itupun diakui oleh suaminya bahwa itu dilakukan tanpa sadar dan bukan karena kesalahan istrinya,,sang suami malah memberikan ultimatum untuk membawa semua anak2nya dengan istrinya tanpa memberikan nafkah sediktpun. Sudah lebih dari 9 tahun hingga kini,dia masih sendiri karena mengalami trauma, tapi dengan jiwa besar dan mulia hanya untuk menyelamatkan kehidupan anak2nya untuk mendapatkan hidup dan pendidikan yang baik, dia berjuang dengan cara halal,bekerja dan bekerja,, bahkan karena sulitnya mencari pekerjaan dan kekurangan biaya,,dia harus melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh laki2 seperti menjadi seorang sopir,,hanya untuk kelangsungan hidupnya terutama anak2nya dengan cara yang halal.. Subhanallah..apakah ini sudah melangkahi atau melanggar kodratnya sebagai seorang wanita? Apakah yang dia lakukan ini tidak mulia? Walau dalam hati dan jiwanya, dia ingin menjadi seorang wanita yang seutuhnya. Lantas bagaimana dengan mantan suaminya? Apakah laki-laki seperti ini layak untuk disanjung dan dihormati?
    Ini kejadian nyata yang saya lihat sendiri,,dan masih banyak wanita2 lain yang mempunyai peristiwa yang sama,,karena disakiti oleh suaminya.. Tidak ada satu wanita pun yang ingin disakiti dan mengalami kehancuran. Jangan pernah selalu menyalahkan wanita, yang kehidupan rumah tangganya jadi hancur. Ini yang selalu ada dalam pikiran sebagian besar orang2 yang selalu menganggap,kehidupan rumah tangga hancur karena kesalahan wanita..Miris sekali..apakah laki-laki selalu jadi yang lebih sempurna dalam keluarga? Tidak pernah melakukan kesalahan?? Sungguh picik pikiran orang2 seperti ini..
    Aku sangat bersyukur untuk para wanita yang alhamdulillah mendapatkan kehidupan yang layak dan baik dengan mendapatkan suami yang benar2 mencintai keluarga dan bertanggung jawab juga menjadi imam dalam keluarganya.. Semoga akan selalu tetap seperti itu dan bisa menjadi pendorong suaminya..

    Tolong semua ini untuk direnungkan..
    Terima kasih..

    Wasallam..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...